26 January 2016

MENGAPA SIARAN TV Selalu di Ulang-ulang?

Film yang sering tayang secara berulang ternyata
ada alasannya. Di beberapa stasiun tv swasta, Anda
mungkin bahkan sampai bosan,

“Mengapa film ini
tayang lagi?”, nah untuk menjawab rasa penasaran
Anda.

Sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu,
bagaimana proses film bisa dijual ke stasiun TV.
Proses ini ternyata tidak memakai tender.
Bahkan
ada beberapa rumah produksi yang menjual filmnya
sebelum ditayangkan di bioskop. Dan ada pula yang
menjualnya belakangan setelah film dirilis.
Namun ada juga pihak stasiun TV yang membantu
proses produksi karena memang dibuat production
house (PH) yang satu group usaha dengan stasiun
TV itu sendiri dan otomatis film tersebut akan
tayang di stasiun TV yang bersangkutan.
Misal, MNC Pictures memproduksi 7/24 yang
dibintangi Dian Sastrowardoyo dan Lukman Sardi,
maka filmnya tentu bakal tayang di RCTI yang
dimiliki group MNC. Contoh lain, Screenplay Films
membuat Magic Hour. Karena Screenplay satu group
usaha dengan SCTV, maka stasiun TV itu yang bakal
menayangkannya.
Proses selanjutnya setelah deal harga adalah
kerjasama promosi. Contohnya begini,

Magic Hour
sudah pasti bakal tayang di SCTV. Maka para pemain
bisa melakukan promo di acara yang sedang tampil di
SCTV seperti Inbox atau masuk beberapa
infotainment SCTV. Mengingat Magic Hour adalah
produksi Screenplay Films, anak induk dari Screenplay
Production yang menyetor sinetron dan FTV ke
SCTV, trailer Magic Hour pun muncul ketika ending
title sinetron atau running text.
Makanya, kita seringkali melihat trailer Magic Hour
di closing High School Love Story, satu-satunya
sinetron produksi Screenplay.
LALU APA PERTIMBANGAN PIHAK STASIUN TV SAAT
MEMBELI HAK TAYANG SEBUAH FILM?
Yang pasti, pemain yang Anda pertama lihat. Apakah
pemain sedang ngetop dan mendatangkan rating jika
filmnya tayang di TV. Sekadar informasi, bocoran
harga film untuk stasiun TV selevel SCTV (juga
RCTI) ada di kisaran Rp 2 Milyar untuk film Box
Office dengan kontrak tayang 2 kali yakni: Prime
time dan rerun siang.
Untuk film yang biasa-biasa saja diperkirakan Rp
500 juta. Angka itu sangat membantu pemasukan
bagi produser, selain dari bioskop. Apalagi di tengah
nilai jual lewat home video (DVD) yang turun drastis
‘nyaris tak ada harganya’.
LALU, BAGAIMANA JIKA FILM TERSEBUT BISA
TAYANG BERKALI-KALI?
Dalam hal ini, ada sistem perpanjangan kontrak.
Nilainya biasanya menurun karena tak dihitung
sebagai film baru lagi. Bisa setengahnya bahkan 25
persen dari harga deal. Harga lalu bisa turun terus
berdasarkan perpanjangan kontraknya. Bila kontrak
habis, bisa pula film tersebut pindah dan tayang ke
stasiun TV lain.
Setelah pemain, pertimbangan lainnya adalah genre
dan segmentasi film. Penonton kita sangat suka
tertawa dan menangis. Maka, komedi dan drama sudah
pasti yang paling laku diincar. Namun juga melihat
faktor segmentasi film.
Apakah layak disaksikan untuk semua umur karena
pihak stasiun TV biasanya memilih film “aman”
untuk bisa tayang di prime time.
Khusus untuk film pertama di awal, Serigala Terakhir .
Film ini bukan film komedi atau drama biasa. Serigala
Terakhir film drama yang penuh adegan kekerasan.
Tak heran, SCTV tak pernah menayangkannya di slot
prime time. Film ini pun biasanya tayang di atas
pukul 12 malam.
Kenapa bisa tayang berkali-kali dan masih bisa
mendapat share rating yang bagus padahal
tayang sangat larut?
Salah satu alasan yang sering kita dengar adalah,
sebab film ini dibintangi banyak sekali aktor keren.
Selain itu, ceritanya juga membuat kita simpati. Itu
sebabnya, film ini selalu menarik atensi penonton
terus-terusan. Ya, jadi jangan heran. Kenapa
penayangan film tersebut bisa di putar secara
berulang-ulang, khususnya, disalah satu stasiun
televisi.

EVERY HOURS CLAIM 360 Satoshi LEGIT

you can claim 360 satoshi every hour with this Situs Legit  (-' L I N K )

PopCash.net